MATI LAMPU

|
MATI LAMPU... MATI LAMPU...
kata- kata yang terfavorit saat ini yang sering terucap di bibir kita dan biasanya dibumbuhi perasaan jengkel, sebel, menggerutuh, marah bahkan tidak jarang kata-kata kutukan terucap pula dikala PLN memadamkan lampu.

Ketika Mati Lampu
Gelap dan membuat sebagian aktivitas kita terbengkalai. Entah itu pekerjaan atau tugas kita di rumah, kampus atau d kantor. Bahkan bagi usaha- usaha tertentu tak jarang pemasukannya penurunan, tp ada juga yang pemasukannya naik siih...misal, penjual lilin n lampu cas.hehee...

Tahukah Anda....
PLN memadamkan listrik secara bergilir bukan karena tanpa alasan. Karena sekarang musim kemarau, jadi debit air yang digunakan untuk mengerakkan turbin pembangkit listri semakin berkurang sehingga tenaga listrik yang dihasilkan pun juga berkurang. Agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat maka PLN melakukan pemadaman bergilir pada daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pemadaman listrik yang minimal 8 jam perhari ini lebih baik dari pada pemadaman total dalam jangka waktu yang lama. Wah... kita akan kembali ke tempoe doeloe nih...seandainya itu yang dilakukan PLN. Kita kembali menggunakan pelita sebagai penerang. Pilih mana ???? pemadaman bergilir beberapa jam atau pemadaman berbulan ??

Pernahkah terbesik dalam benak Anda ????
Mati lampu, menyadarkan kita untuk hidup hemat, gunakan listrik seperlunya saja. Dan saat lampu padam di malam hari, pandangan kita tak selama gelap. Di sela-sela kegelapan itu ,Allah menganugrahkan kita sebuah penerang. Sebuah benda bercahaya yang menerangi kegelapan kita di saat mati lampu. Cahayanya indah dan memancar ke seluruh pelosok bumi. Cahaya yang dapat kau lihat dan nikmati tanpa harus menguras isi kantong, pokoknya FREE deh.....

Di saat lampu padam, sesekali keluarlah dari tempat berteduhmu dan pandangi langit. Lihat...betapa indahnya sinar bulan dan tadabburi betapa Maha Kuasanya Allah menciptakannya. Ia seakan mengingatkan kita bahwa hari ini 13 Dzulqai`da 1430 H, mulailah laksanakan puasa sunnah 'ayyamul bidh` (puasa 3 hari di pertengahan bulan hijriah). Dan tak lupa kabar bahagia terpancar pula dari cahayanya bagi kaum Muslimin bahwa Hari Raya Idul Adha sudah dekat, siapkan diri lahir batin untuk menyambut hari kurban ini... ^_^

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H

|

Dipenghujung Ramadhan

|


Ramadhan mubarak kan terbenam
Syawal kan terbit, seiring dengan menggemahnya takbir
Dan membahana ke seluruh angkasa
Memberi kabar gembira bagi tiap insan Muslim

Hari kemenangan kan datang
Setelah sebulan berperang dengan nafsu buruk kita
Menahan amarah, makan, minum dan syahwat
Dan beribadah untuk meraih berkahnya Ramadhan
Lewat tiap sujud, zikir dan amalan kita di bulan Ramadhan

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Alahu Akbar
Semuanya kan mengagungkan nama Allah
Dan Tiap- tiap wajah akan berseri
Menyambut datangnya IDUL FITRI

Kini, saatnya saling melapangkan hati
Untuk saling memaafkan segala khilaf dan salah
Kecil atau besar, sengaja atau tidak sengaja
Yang pernah digoreskan dalam hati dan melukai raga
Agar tali ukhuwah diantara kita lebih kuat lagi

Ramadhan yaa.. Ramadhan...
Kami akan tetap berdoa dan berharap
Agar kita dapat berjumpa kembali di tahun- tahun berikutnya
Bisa meraih tiap- tiap berkah yang Allah telah sediakan lewatmu
Bisa mendapatkan ampunan atas dosa- dosa kami

PENCARI KEBENARAN

|
Dia adalah Salman. Namun, ia bukan Salman Khan aktor bollywood yang terkenal lewat lagu- lagu dan tariannya atau aktinnya ataukah Salman Aristo penulis sekenario film AYAT-AYAT CINTA. Tapi dia adalah Salman Al- farisi. Ia terkenal karena kegigihannya dalam mencari kebenaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dia juga ahli dalam membuat siasak perang, terutama dalam perang Khandaq. Peperangan kaum Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah dengan kaum Musyrikin Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan

Mujahid kita ini datang dari negeri Persia. Di negeri ini juga Islam mendapatkan jumlah yang banyak dan banyak tokoh- tokoh tanpa tanding dari sisi keimanan, keilmuan dan keduniaan. Kecenderungan pada kebenaran membuat ia rela meninggalkan ladang, kekayaan dan segala fasilitas yang disediakan ayahnya. Ia memilih ke daerah yang belum dikenal, dengan segala rintangan dan penderitaan. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tanpa kenal lelah dengan tetap menjalankan ibadah.

Ia berasal dari desa "Ji", dan ayahnya adalah kepala wilayah. Awalnya ia beragama majusi dan bertugas sebagai penjaga api peribadatan agar tetap menyala. Hingga dalam sebuah perjalanan, ia melewati sebuah gereja dan melihat cara mereka sembahyang. Ia pun kagum dan berkata "Ini lebih baik dari pada agama Majusi yang kuanut selama ini". Ia tinggal di gereja itu sampai hingga ayahnya menyuruh seseorang menyusulnya . Apa yang dialaminya ia ceritakan pada ayahnya. Ayahnya pun marah dan Salman dirantai dan di kurung karena ayahnya tidak setuju ia masuk agama Kristen. Ketika masih dalam kurungan, ia sempat mengabari orang- orang Kristen bahwa ia telah menjadi salah satu pengikutnya dan akan ikut jika ada rombongan ke Syam. Permintaannya dikabulkan dan ia pun melepaskan ikatan, keluar dari kurungan dan ikut begabung dalam rombongan itu.

Sesampainya di Syam ia bertanya tentang ahli agama, mereka menjawab "Uskup pemilik gereja". Salman mengikuti dan tinggal bersama pemuka agama tersebut. Tapi sayang, ternyata Uskup ini bukanlah orang baik, ia mngumpulkan sedekah dari orang yang seharusnya mendapatkan sedekah dan menyimpannya untuk kepentingannya sendiri. Setelah uskup ini meninggal, ia digantikan oleh orang yang lain yang lebih taat beribadah dan zuhud. Sebelum uskup ini meninggal, Salman sempat bertanya kepadanya "Jika kau mati, apa yang harus saya lakukan dan kepada siapa ia harus berguru?. Uskup pun menjawab " Anakku, hanya ada satu orang yang seperti aku, ia tinggal di Mosul".

Setelah uskup ini wafat, ia langsung melanjutkan perjalanan ke Mosul dan menemui orang yang dimaksud. Ia menceritakan apa yang dialaminya dan memutuskan untuk tinggal bersama pendeta tersebut hingga ia meninggal. Namun, sebelum uskup menghembuskan nafas terakhirnya ia sempat menunjukkan Salman seorang ahli ibadah di Nasibin. Salman pun melanjutkan perjalanan ke Nasibin untuk mencari kebenaran. Hingga datang dan menceritakan apa yang dialaminya pada ahli ibadah tersebut. Lagi- lagi ia tinggal bersama seorang ahli ibadah dan ia ditinggal pergi. Dan seperti yang sebelumnya, Salman ditunjukkan seorang ahli ibadah dimana dia akan berguru setelah ia meninggal. Kali ini Salman disuruh berguru kepada seorang laki- laki di Amuria, Romawi. Disana ia bekerja sebagai peternak sapi dan kambing untuk memenuhi hidupnya.

Sebelum ahli ibadah ini meninggal, Salman meminta agar ia ditunjukkan orang yang harus ia ikuti. Dia berkata "Saat ini ada seorang Nabi yang membawa risalah dari Nabi Ibrahim. Dan ia akan hijrah di tempat yang ditumbuhi kurma yang terletak diantara dua bebatuan hitam. Dan jika kamu bisa pergi kesana dan tinggal bersamanya, lakukanlah. Dia mempunyai tanda- tanda yang jelas. Dia tidak menerima sedekah, tapi menerima hadiah. Di pundaknya ada tanda kenabian. Jika kamu melihatnya kamu pasti mengenalnya". Setelah mendengar perkataan pengikut agama itu, suatu hari Salman ikut pada rombongan yang hendak ke jazirah Arab. Ia pun diikutkan dengan imbalan sapi dan kambing miliknya. Namun, ketika sampai di daerah Wadil Qura, mereka berhianat dan menjual Salman ke orang Yahudi. Ia pun tinggal dengan orang yang membelinya, hingga pada suatu hari datang seorang Yahudi Quraidhah yang membeli dan menjadi majikannya. Disana ia bekerja pada kebun kurma hingga Allah mengutus Rasulnya.

Setelah mendengar kedatangan Rasulullah ke daerahnya, ia langsung menemui Rasulullah di Quba dengan membawa sedikit makanan untuk disedekahkan kepada beliau dan para sahabat yang ikut dalam perjalanan itu. Namun, Rasulullah tidak memakan makanan itu dan memberikan kepada sahabat yang lain. Kesokan harinya ia kembali menemui Rasulullah dan memberi makanan sebagai hadiah, Rasulullah memakan makanan itu bersama sahabat. Melihat kejadian itu, Salman berkata dalam hati "inilah salah satu tanda kedua, Rasul tidak menerima sedekah dan menerima hadiah". Beberapa hari kemudian ia kembali menemui Rasulullah ketika beliau berada di pemakaman Baqi` sedang menggiring jenazah. Salman bermaksud melihat tanda kenabian beliau dan Rasulullah mengerti apa yang dinginkan Salman, Rasulullah pun memperlihatkan tanda itu. Melihat itu, Salman merangkul dan mencium beliau kemudian menceritakan kisahnya. Ia pun dimerdekakan dari perbudakan dan jadi Muslim merdeka. Ikut dalam perang Khandaq dan bebrapa peristiwa lainnya.

Salman adalah salah satu saksi kejadian dalam perang Khandaq karena ia yang mengusulkan dibuatnya parit sebagai salah satu siasat perang untuk mengalahkan pasukan Quraisy yang jumlahnya lebih banyak dari pada kaum Muslim. Salma tahu kalau Madinah dikelilingi oleh gunung yang bisa dijadikan dinding perisai pertahanan. Hanya saja ada sudut terbuka yang tidak dikelilingi oleh gunung sehingga bisa dijadikan jalan masuk pasukan musuh ke Madinah dengan mudah. Maka itu, ia mengusulkan strategi perang yang belum pernah digunakan oleh bangsa Arab, yaitu menggali parit (Khandaq) perlindungan sepanjang sudut terbuka. Alhasil, bukan main terkejutnya pasukan musuh ketika mendapati parit terbentang dihadapan mereka. Mereka pun memutuskan untuk berkemah di luar parit. mereka tertahan dalam kemah dan tidak bisa menerobos masuk ke Madinah selama sebulan. Hingga Allah mengirimkan angin topan yang menerbangkan perkemahan mereka dan memorak porandakan tentara mereka. Subahanallah..

Kisah Seekor Induk Ayam

|
Kisah ini saya ambil ketika aku dalam perjalanan ke kampus untuk mengikuti suatu kegiatan yang diadakan di kampus. Dengan mengendarai motor sendiri, aku terjang jalanan yang panjang, melalui tikungan- tikungan yang teduh oleh deretan pepohonan yang berjejeran dipingir jalan. Apa lagi sesekali angin bertiup, memecah panas pagi yang mulai beranjak siang.

Saat sedang mengendarai motor yang lumayan kencang, tiba- tiba dari arah depan, aku melihat seekor induk ayam dan beberapa anaknya. Di sampingnya ada seekor anjing yang kelihatannya sedang mencari makan untuk menjanggal perutnya yang lapar. Aku pelankan kecepatan motorku sambil mencermati kelakuan induk ayam itu. Aku khawatir melihatnya, ia berjalan menuju tengah jalan yang sedang dilalui oleh beberapa kendaraan yang melaju kencang. Aku takut jika ia tertabrak olah salah satu kendaraan yang lewat. Induk ayam juga terkadang kelihatan ragu, sesekali ia kembali ke tepi jalan jika sebuah kendaraan mendekat ke arahnya. Aku juga bingung, apa yang sedang induk ayam cari di tengah jalan raya. Apakah ia cari mati, sementara ia masih memiliki anak- anak yang banyak berciuk- ciuk di belakangnya. Hal ini membuatku penasaran dan mengarahkan mataku ke arah tengah jalan. Innalillah, dari arah yang dekat aku melihat di jalan ada seekor anak ayam yang terbaring kaku, bersimbah darah dan tubuhnya hancur. Ia sudah tidak tak bernyawa lagi. Akupun tersadar, ternyata induk ayam itu bukannya ingin mencari mati di jalan, tapi ingin melihat kondisi anaknya yang baru saja terlindas oleh salah satu ban kendaraan yang melintas di jalan itu. "Anakku, anakku !!!, suara itu seakan teucap dari patuk induk ayam ini lewat pancaran matanya dan tindakannya yang lalu lalang di jalan raya. Ia seakan ingin menolong anaknya, namun apa daya, anaknya telah tiada. Dan seekor anjing yang ada di dekatnya pun seakan berkata "hari ini saya akan kenyang dengan memakan anak- anak ayam ini, benar- benar santapan yang enak". Ia juga sudah mengambil ancang- ancang dan besiap menelan anak ayam ketika induknya lengah untuk sarapan hari itu.

Induk ayam itu kelihatan sangat sedih, dan dilematis. Di satu sisi ia ingin melihat keadaan anaknya yang kecelakaan, di sisi lain ia juga harus menjaga anak- anaknnya yang masih hidup agar tidak dimakan oleh anjing yang kelaparan. Sungguh malang nasibmu induk ayam, kau harus ditinggal oleh salah satu anak kesayanganmu. Tapi, inilah hidup. Ada yang mati dan ada yang lahir, ada yang sehat dan ada yang sakit.

Disini kita bisa belajar, bagaimana kasih seorang induk ayam pada anaknya yang selalu ingin menolong, melindungi dan menyayangi anak- anaknya. Apa lagi kalau kasih seorang ibu pada anaknya tak akan terhingga seperti salah satu lagu
"Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.... ". Kasih dan sayangnya adalah anugrah terindah dari ALLAH. Pengorbanannya adalah nikmat yang tak terhingga. Seorang ibu akan selalu mengasihi anak- anaknya dan rela berkorban untuk kebahagiaan anaknya. Ia rela mendapat puluhan sakit untuk melihat satu senyum kebahagiaan terpancar dari wajah anaknya. Ia rela meneteskan ribuan keringat untuk menyenangkan hati anaknya yang sedih. Ia rela menerima cacian untuk membela anaknya yang teraniaya karena membela kebenaran. Marahnya adalah sayangnya. Makiannya adalah ajarannya. Ia marah bukan karena ia benci tapi karena ia sayang pada anaknya dan ingin memperbaiki kesalahan yang dilakukan anaknya. Ahh... rasanya kalau bicara soal ibu, tak akan pernah cukup untaian kata untuk melukiskan kebaikan, kasih dan cintanya.

"Sayangnya anak pada ibunya, tak melibihi sayang ibu pada anaknya
Pengorbanan ibu pada anaknya takkan mampu terbalaskan walau hanya setetes air susu yang telah terminum darinya"

Ketika Cinta Berbuah Penasaran

|
Masih terngiang dalam benakku kejadian beberapa bulan yang lalu. Saat aku pertama kali melihatmu aku langsung FALL IN LOVE. Apa lagi setelah dengar cerita- cerita dari teman tentangmu membuatku ingin segera mendapatkanmu, memegangmu dengan kedua tangaku dan menjadikamu bagian dari hidupku. Namun apa daya, kau kini milik orang lain, milik salah seorang sahabatku sendiri. Tapi, aku tidak mau menyerah sampai disini, aku akan tetap berusaha untuk bisa memilikimu dan menambahmu dalam koleksi- koleksi prbadiku. Akupun mengawali menjelajah kesana kemari dan bertanya kesana sini pada orang yang aku kenal. Mencarimu dari satu kota ke kota lain bahkan meminta bantuan teman lain untuk bisa menemukanmu. Tapi, hati ini masih harus sabar mencari. "Sabarlah dulu, Allah pasti akan membantumu" inilah yang sering aku haturkan untuk menghibur hatiku yang terkadang dihampiri rasa lelah.

Perjuanganku tidak hanya sampai disini saja, masih banyak jalan yang bisa aku tempuh. Setelah mencari di dunia nyata dan tak ku temukan juga, aku memutuskan untuk mencari di dunia maya. Melalui beberapa situs - situs yang ada di internet. Hingga beberapa hari telah berlalu tak terasa hari berganti bulan, namun pencarianku belum membuahkan hasil. Terbesik dalam hatiku, "sampai kapankah aku akan terus mencari?". Semangatku sempat memudar, ditambah lagi teman yang aku tempati meminta bantuan belum juga menemukanmu. Ini semakin membuatku menyerah dan menghentikan pencarianku. "Kalau memang jodoh takkan kemana, suatu hari pasti akan bertemu" pikirku untuk pengobat putus asa. Selang beberapa hari setelah itu, aku putuskan untuk mencari yang lain dan melupakanmu. Ya.,,,mungkin sesekali aku bisa meminjammu dari temanku. Tak bisa memiliki, sekedar menatap saja itu sudah lebih dari cukup, walaupun terkadang muncul segores sakit dalam hati.

Namun Allah berkehendak lain, dalam petualanganku di dunia maya untuk mencari penggantimu dan disela- sela deretan calon yang ada di depan mataku, aku melihatmu berada dalam deretan itu. Tanpa berpikir panjang aku langsung menghubungi email yang bersangkutan. Harapan itu masih ada. Rasanya tak sabar hati ini ingin bertemu, menatap dan memegangmu. Tapi aku harus sabar lagi, karena kita dipisahkan oleh jarak yang jauh, lautan yang terbentang luas dan memisahkan dua daratan. Hal ini membuatku masih harus menanti dan menanti berhari- hari sampai hari pertemuan itu datang.

Suatu malam yang sunyi sepi, hanya ada detakan jam dinding dan sesekali terdengar suara cicak memecah sunyi malam. Disaat aku sedang terbaring dalam lelapku, mengistirahatkan raga yang letih dan tiba- tiba seorang teman datang mengetuk pintu dan memberi salam. Awalnya aku cuek dan ingin melanjutkan tidurku lagi karena masih lelah seharian berkativitas, tapi salah seorang teman berkata "hai bangun, ada sesuatu untukmu. Apa yang kau cari dan nanti selama ini sudah datang" Akupun tebangun seketika dari tidurku. "Alhamdulillah, akhirnya sampai juga" kataku dengan bahagia. Senang rasanya bisa jadi salah satu pemilikmu dari sekian banyak pemilik yang ada. Mungkin sebagian orang, kau seperti halnya yang lain. Tapi, bagiku kau beda, kau ibarat guru yang bisa memberiku ilmu dan motivasi lewat deratan tulisan- tulisanmu dalam tiap lembaran kertasmu dan kumpula kata- kata yang indah membuatku ingin selalu membacamu. Namun tak disangka, ketika aku sedang asyik membaca, aku BROKEN HEART. Hikzz...hikzz.. hikzz...sedih rasanya dan membuatku penasaran ingin mengetahui lanjutan dari kalimat bacaanku. Beberapa halaman dalam dirimu hilang, wahai BUKU kesayanganku.

Kado Istimewa Dihari Spesial

|

Alhamdulillah, Hari ini tepat kredit umurku 20 tahun di dunia artinya umurku bertambah namun, masa hidup di dunia semakin berkurang alias tambah tua, hehehe..... Tak terasa yah..waktu seakan berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin aku berlari- larian dengan teman- temanku di Taman Kanak- kanak, Bermain dengan teman SD ,berkumpul dengan teman SMP, kerja kelompok dengan teman SMA. Sekarang sudah dewasa dan duduk di bangku kuliah sambil menjelajah mencari rahmat Allah yang bertebaran di bumi nan indah ini.

Alhamdulillah ya ALLAH....
Di hari ini, Kau beri aku kado istimewa yang tak ternilai harganya. Kau memberiku kesempatan untuk bisa menjemput kedatangan tamu Agung dan mulia "Bulan Suci ramadhan". Kau juga masih memberiku nikmat Iman dan Islam dalam hati dan jiwaku walupun aku terkadang melanggar rambu- rambuMU. Kau meminjamkan nafasmu untukku hidup dan memupuk amal lebih banyak lagi di ladang duniaMu. Kau anugrahi aku kekuatan agar aku masih bisa menjelajahi dunia-Mu ini, Kau tetap beri aku kesehatan,walaupun terkadang hamba lalai menjaganya. Kau tetap limpahkan Rezeki-Mu padaku meski aku terkadang hamba lupa bersedekah. Kau berkahi aku dengan keluarga yang mencintaiku serta Teman, sahabat dan saudara yang baik dan menyayangiku. Masih banyak nikmat lagi yang Kau anugrahkan pada hambaMu ini, bukan hanya pada hari ini, tapi juga hari- hari sebelumnya dan akan datang. Walaupun aku gunakan sepanjang usiaku untuk menyebutkannya, takkan pernah cukup untuk menuliskan nikmat-Mu pada hamba...

Tuk Keluarga ....
Ayah, mama, kakak dan adik2ku yang selalu menyayangi dan mencintaiku, terima kasih yang tak terhingga buat kalian I LOVE YOU FOREVER. Walau ramadhan tahun ini kita lalui tanpa kehadiran kakak lagi karena masih dalam perantauannya disana, semoga jarak ini tak menghalangi ikatan hati kita semua dan kebahagiaan kami disani pun dapat ia rasakan. Ya... Allah meski tak sempat puasa bersama, semoga lebaran nanti kami bisa kumpul dalam satu keluarga, rindu rasanya menanti saat2 itu datang. Aminn....

For my friends...
Terima kasih sobat... Kalian telah menjadi temannku dikala susah- sedih, senang- bahagia, lapang sempit, bahagia-menderita, motivatorku dikala malas dan futur datang menerpa. Walaupun kalian hanya di dunia maya, tak pernah bertemu dan hanya sekedar tahu identitas saja dan terpisah oleh jarak. Tapi, mengenal kalian adalh suatu kesempatan yang baik. Bisa bersua dengamu, meski hanya sekedar lewat tulisan2 adalah kebahagiaan. Bisa berjumpa denganmu adalah harapan, namun jika ini belum terwujud ya...kita sama2 sabar, mungkin Allah tunda dilain waktu dan kesempatan. Dan yang udah bertemu, Alhamdulillah....

Oia, hampir lupa nih..... Thanks atas doanya semua, semoga DOAnya dikabulkan oleh ALLAH SWT. Dan jika ada salah dan khilaf maaf lahir batin yeee.., kita sama2 saling memaafkan pa lagi menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan. Semoga, setelah ini kita bisa jadi lebih baik dan baik lagi. Lebih taat pada Rabb kita dan termasuk dalam golongan orang2 yang selalu dinanti kejadirannya d SYURGA...
S.E.M.A.N.G.A.T trusss.....

Dibalik Kehidupan Insan bernama: “Muhammad”

|

Kalau ada pakaian yang koyak,
Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.

Beliau juga memerah susu kambing
untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali pulang ke rumah,
bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan,
sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya
untuk membantu isterinya di dapur.

Sayidatina 'Aisyah menceritakan:
”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

Jika mendengar azan,
beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,
dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang."

Sayidatina 'Aisyah menceritakan:
”Kalau Nabi berada di rumah,
beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

Jika mendengar azan,
beliau cepat-cepat berangkat ke masjid,
dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang."

Pernah baginda bersabda,
"sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya."

Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai
kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :


"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..."
desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.


"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"

Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan
di sebelah seorang tua
yang penuh kudis, miskin dan kotor.

Hanya diam dan bersabar
bila kain rida'nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan
baginda membasuh tempat
yang dikencingi si Badwi di dalam masjid
sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt
dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw
menolak sama sekali rasa ketuanan.

Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH
tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain,
ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka,
seluas-luasnya untuk baginda,
baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari,
terus-menerus beribadah,
hingga pernah baginda terjatuh,
lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
Fisiknya sudah tidak mampu menanggung
kemahuan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah,
"Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?"

Jawab baginda dengan lunak,
"Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."

Rasulullah s. a. w. bersabda,
"Sampaikan pesanku walau sepotong ayat"

Ukhuwah antara Muslimah

|

Aku tak tahu siapa engkau
Kau melangkah setapak demi setapak mendekatiku
Dan mengahampiriku dengan senyummu
Mengulurkan tangan dan mengucap "Assalamu `Alaikum"
Kemudian cipika cipiki dan bertanya Kaifa haluki anti ???

Aku terdiam sejenak dan memandangimu dengan terbalut kebingungan
Hati kecilku pun bertanya dan penasaran
Siapakah antum ?
Jangankan bertemu, menatap matamu pun aku tak pernah

Tapi, kenapa hati ini serasa telah lama mengenalmu
Jauh sebelum pertemuan pertama ini
Bibir ini pun tak canggung menjawab salammu
"Wa`alaikum salam ya.. ukhti, Ana bikhoir"
Dan menjabat erat tanganmu

Kau bertanya ini dan itu padaku
Seolah - olah engkau telah mengenalku lebih lama
Kau tak terlihat khawatir padaku, orang yang baru kau kenal ini
Justru,ada sebuah kebahagiaan terpancar dari parasmu

Aku pun demikian, tak tahu kenapa
Berada disampingmu, seperti berada disamping saudaraku sendiri
Ada rasa saling memiliki dan ingin bersamamu selalu
Senang rasanya bisa mengenal dirimu, ukhti

Inikah yang namanya UKHUWAH ISLAMIAH ?
UKHUWAH yang terjalin atas dasar Iman pada ALLAH
Yang terikat oleh tali cinta Islam
terbalut oleh kasih sahabat yang selalu merindu
membuat kita selalu merasa memiliki saudara dimanapun

Ukhuwah yang keindahannya melebihi sebongka harta
tanpa membedakan ras, suku dan jarak
Nikmatnya seperti di kala berbuka puasa
Yang menjadikan hati-hati kan saling merindu bila berpisah

Ya Rabb....
Semoga setelah ini aku dapat bertemu kembali dengannya
dan saudara- saudaraku yang lain
Untuk lebih merajut lagi tali ukhuwah diantara kami

Listen to Al- Qur`an

Listen to Quran