Mama, Ridhoi Hijrahku ini

|
Mama …
Aku datang ke pangkuanmu dengan membawa cinta seorang anak pada ibunya. Namun, cinta itu takkan mampu melebihi cintamu padaku. Aku datang dengan senyum merekah dan bahagia hingga tetes air mata ini tak mampu ku bendung karena bahagia yang meluap dalam hatiku.

Mama…
Lihatlah aku, dengan rasa sayang yang kau miliki pada anak yang selalu kau rindukan kehadirannya. Anak, yang selalu mencium tanganmu tiap kali berpisah atau bertemu. Yang merasa bangga jika mengecup keningmu dan memohon doa serta restu atas jalan yang akan ku tapaki. Tetaplah belai aku dengan belaian hangat tangan dan pelukan eratmu. Jangan pandang aku dengan amarahmu, karena itu kan membuatku sedih dan pilu. Karena aku tak sanggup bila melihatmu marah.


Mama….
Seiring dengan berjalannya waktu, tak terasa aku telah baligh, kini saatnya aku hijrah. Menanggalkan masa kanak- kanakku dan membuka lembaran baru untuk ku goreskan dengan tinta- tinta kedewasaanku. Masa dimana aku mulai menanggung sendiri tiap tindakku. Setiap khilaf dan salahku kan tercatat sebagai dosa dan amalanku kan tercatat sebagai pahala. Dengan bermodalkan Iman dan Islam dengan dibumbuhi pengetahuan yang kau wariskan padaku aku ikhlas untuk menapaki jalan ini.


Mama ….
Inilah aku sekarang, puteri yang kau lahirkan dulu. Kini aku datang dengan stelan pakaian sederhana yang juga adalah hijab bagiku. jilbab yang terurai menutupi rambut, dada dan separuh tubuhku. Baju panjang dengan lengan baju hingga ujung lenganku, longgar dan tak menggambarkan lekuk tubuhku dan tak pula mampu ditembus oleh pandangan. Rok yang menjulur ke bawah hingga ke mata kaki tanpa belahan yang membuka auratku. Dan tak lupa kaos kaki yang melekat di telapak kakiku.


Mama…
Ridhoilah hijrahku ini. Karena inilah hijrah kaum hawa yang diperintahkan oleh Sang Khaliq. Pakaian luar yang juga akan menjadi pakaian hati untuk selalu beramar ma`ruf nahi mungkar. Pakaian sederhana yang juga adalah perisai kuat yang akan melindungiku dikala penjagaanmu tak sampai padaku. Hijab ini kan menjagaku dari fitnah dan kan ku kenakan selalu manakala ada insan yang bukan muhrim yang melihatku. Hijab yang selalu menjaga kesucian si pemakainya. Mama, ku ingin mengikuti jejak para Ummul Mukminin yang selalu menjaga kesucian dirinya.

MAAF ....

|
Maaf,
Bila bibir ini kadang terdiam
Belum menguraikan semua kata- kata hatiku
Untuk kau ku perdengarkan

Maaf,
Jika aku belum memberi tahumu sepenuhnya
Apa yang ku rasakan dalam hatiku
Apa yang ku pikirkan dalam benakku

Maaf,
Jika suka dan duka
Lapang dan sempit
Tangis dan senyumku
Belum bisa semuanya ku bagi denganmu

Maaf,
Karena terkadang ku membuatmu bingung
Dan bertanya- Tanya dalam dirimu
Atas sikapku yang terkadang berubah tiba- tiba

Aku bukannya tak percaya padamu
Atas rasa sayangmu padaku
Akupun tak meragukan besarnya cinta yang kau berikan

Tapi,
Ku ingin bisa mandiri
Bertanggung jawab atas perbuatanku
Menanggung segala resiko atas tindakku
Dan mengajarkan diriku untuk lebih dewasa lagi

Aku ingin…
Bisa berdiri di atas kakiku
Tanpa membebani kau atau siapapun
Agar ku bisa tahu khilafku dan memperbaikinya

Aku tak sanggup membagi semua dukaku padamu
Karena ku tahu, ada begitu banyak beban yang kau bawa
Di atas pundakmu yang melebihi kokohnya tembok itu

Mungkin kau kan katakan kalau aku egois dan tak mau berbagi
Tapi inilah aku, ku berharap kau tetap menerimaku sebagai saudarimu

Dimana hijabmu, ukhti ?

|
Perih pilu hati ini melihatmu
Saat kau berjalan disampingku
Melangkahkan kaki setapak demi setapak
Kau acuh padaku, seolah kau tak tahu keberadaanku disampingmu

Sobat, ada apa denganmu ?
Pertemuan itu memberiku beribu Tanya untukmu
Kau telah berubah
Kau tak seperti yang ku kenal dulu
Kau ibarat sosok baru yang menyapa hidupku

Kau membuatku terheran- heran
Hingga jatungku serasa berhenti berdetak
Dan nafas serasa sulit ku hembuskan
Karena melihat penampilanmu sekarang

Dimanakah hijab yang kau kenakan ?
Hijab yang kau pakai sebagai Muslimah
Hijab yang selalu memelihara izza dam iffamu
Hijab yang kau banggakan dan agungkan

Kenapa kau biarkan hijabmu tertelan oleh kekhilafanmu ?
Kau tega mengikis hijabmu, hanya untuk sepercik syahwat dunia
Padahal kau tahu, itu adalah kebutuhanmu
Yang wajib kau kenakan sebagai Muslimah

Ada apa denganmu ?
Apa yang telah membuatmu tega melakukan ini ?
Melihatmu sekarang, membuatku begitu sakit
Seakan tertusuk samurai dalam hatiku

Ukhti, ku ingin menggapai kembali tanganmu
Memasangkan kembali hijabmu
Ku ingin kau seperti dulu bahkan lebih baik dari itu
Dengan jilbab yang kau kenakan, yang bukan sekedar penutup kepala
Tapi hijab yang kan selalu menjagamu.

MATI LAMPU

|
MATI LAMPU... MATI LAMPU...
kata- kata yang terfavorit saat ini yang sering terucap di bibir kita dan biasanya dibumbuhi perasaan jengkel, sebel, menggerutuh, marah bahkan tidak jarang kata-kata kutukan terucap pula dikala PLN memadamkan lampu.

Ketika Mati Lampu
Gelap dan membuat sebagian aktivitas kita terbengkalai. Entah itu pekerjaan atau tugas kita di rumah, kampus atau d kantor. Bahkan bagi usaha- usaha tertentu tak jarang pemasukannya penurunan, tp ada juga yang pemasukannya naik siih...misal, penjual lilin n lampu cas.hehee...

Tahukah Anda....
PLN memadamkan listrik secara bergilir bukan karena tanpa alasan. Karena sekarang musim kemarau, jadi debit air yang digunakan untuk mengerakkan turbin pembangkit listri semakin berkurang sehingga tenaga listrik yang dihasilkan pun juga berkurang. Agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat maka PLN melakukan pemadaman bergilir pada daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pemadaman listrik yang minimal 8 jam perhari ini lebih baik dari pada pemadaman total dalam jangka waktu yang lama. Wah... kita akan kembali ke tempoe doeloe nih...seandainya itu yang dilakukan PLN. Kita kembali menggunakan pelita sebagai penerang. Pilih mana ???? pemadaman bergilir beberapa jam atau pemadaman berbulan ??

Pernahkah terbesik dalam benak Anda ????
Mati lampu, menyadarkan kita untuk hidup hemat, gunakan listrik seperlunya saja. Dan saat lampu padam di malam hari, pandangan kita tak selama gelap. Di sela-sela kegelapan itu ,Allah menganugrahkan kita sebuah penerang. Sebuah benda bercahaya yang menerangi kegelapan kita di saat mati lampu. Cahayanya indah dan memancar ke seluruh pelosok bumi. Cahaya yang dapat kau lihat dan nikmati tanpa harus menguras isi kantong, pokoknya FREE deh.....

Di saat lampu padam, sesekali keluarlah dari tempat berteduhmu dan pandangi langit. Lihat...betapa indahnya sinar bulan dan tadabburi betapa Maha Kuasanya Allah menciptakannya. Ia seakan mengingatkan kita bahwa hari ini 13 Dzulqai`da 1430 H, mulailah laksanakan puasa sunnah 'ayyamul bidh` (puasa 3 hari di pertengahan bulan hijriah). Dan tak lupa kabar bahagia terpancar pula dari cahayanya bagi kaum Muslimin bahwa Hari Raya Idul Adha sudah dekat, siapkan diri lahir batin untuk menyambut hari kurban ini... ^_^

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H

|

Dipenghujung Ramadhan

|


Ramadhan mubarak kan terbenam
Syawal kan terbit, seiring dengan menggemahnya takbir
Dan membahana ke seluruh angkasa
Memberi kabar gembira bagi tiap insan Muslim

Hari kemenangan kan datang
Setelah sebulan berperang dengan nafsu buruk kita
Menahan amarah, makan, minum dan syahwat
Dan beribadah untuk meraih berkahnya Ramadhan
Lewat tiap sujud, zikir dan amalan kita di bulan Ramadhan

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Alahu Akbar
Semuanya kan mengagungkan nama Allah
Dan Tiap- tiap wajah akan berseri
Menyambut datangnya IDUL FITRI

Kini, saatnya saling melapangkan hati
Untuk saling memaafkan segala khilaf dan salah
Kecil atau besar, sengaja atau tidak sengaja
Yang pernah digoreskan dalam hati dan melukai raga
Agar tali ukhuwah diantara kita lebih kuat lagi

Ramadhan yaa.. Ramadhan...
Kami akan tetap berdoa dan berharap
Agar kita dapat berjumpa kembali di tahun- tahun berikutnya
Bisa meraih tiap- tiap berkah yang Allah telah sediakan lewatmu
Bisa mendapatkan ampunan atas dosa- dosa kami

PENCARI KEBENARAN

|
Dia adalah Salman. Namun, ia bukan Salman Khan aktor bollywood yang terkenal lewat lagu- lagu dan tariannya atau aktinnya ataukah Salman Aristo penulis sekenario film AYAT-AYAT CINTA. Tapi dia adalah Salman Al- farisi. Ia terkenal karena kegigihannya dalam mencari kebenaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dia juga ahli dalam membuat siasak perang, terutama dalam perang Khandaq. Peperangan kaum Muslim yang dipimpin oleh Rasulullah dengan kaum Musyrikin Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan

Mujahid kita ini datang dari negeri Persia. Di negeri ini juga Islam mendapatkan jumlah yang banyak dan banyak tokoh- tokoh tanpa tanding dari sisi keimanan, keilmuan dan keduniaan. Kecenderungan pada kebenaran membuat ia rela meninggalkan ladang, kekayaan dan segala fasilitas yang disediakan ayahnya. Ia memilih ke daerah yang belum dikenal, dengan segala rintangan dan penderitaan. Berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, tanpa kenal lelah dengan tetap menjalankan ibadah.

Ia berasal dari desa "Ji", dan ayahnya adalah kepala wilayah. Awalnya ia beragama majusi dan bertugas sebagai penjaga api peribadatan agar tetap menyala. Hingga dalam sebuah perjalanan, ia melewati sebuah gereja dan melihat cara mereka sembahyang. Ia pun kagum dan berkata "Ini lebih baik dari pada agama Majusi yang kuanut selama ini". Ia tinggal di gereja itu sampai hingga ayahnya menyuruh seseorang menyusulnya . Apa yang dialaminya ia ceritakan pada ayahnya. Ayahnya pun marah dan Salman dirantai dan di kurung karena ayahnya tidak setuju ia masuk agama Kristen. Ketika masih dalam kurungan, ia sempat mengabari orang- orang Kristen bahwa ia telah menjadi salah satu pengikutnya dan akan ikut jika ada rombongan ke Syam. Permintaannya dikabulkan dan ia pun melepaskan ikatan, keluar dari kurungan dan ikut begabung dalam rombongan itu.

Sesampainya di Syam ia bertanya tentang ahli agama, mereka menjawab "Uskup pemilik gereja". Salman mengikuti dan tinggal bersama pemuka agama tersebut. Tapi sayang, ternyata Uskup ini bukanlah orang baik, ia mngumpulkan sedekah dari orang yang seharusnya mendapatkan sedekah dan menyimpannya untuk kepentingannya sendiri. Setelah uskup ini meninggal, ia digantikan oleh orang yang lain yang lebih taat beribadah dan zuhud. Sebelum uskup ini meninggal, Salman sempat bertanya kepadanya "Jika kau mati, apa yang harus saya lakukan dan kepada siapa ia harus berguru?. Uskup pun menjawab " Anakku, hanya ada satu orang yang seperti aku, ia tinggal di Mosul".

Setelah uskup ini wafat, ia langsung melanjutkan perjalanan ke Mosul dan menemui orang yang dimaksud. Ia menceritakan apa yang dialaminya dan memutuskan untuk tinggal bersama pendeta tersebut hingga ia meninggal. Namun, sebelum uskup menghembuskan nafas terakhirnya ia sempat menunjukkan Salman seorang ahli ibadah di Nasibin. Salman pun melanjutkan perjalanan ke Nasibin untuk mencari kebenaran. Hingga datang dan menceritakan apa yang dialaminya pada ahli ibadah tersebut. Lagi- lagi ia tinggal bersama seorang ahli ibadah dan ia ditinggal pergi. Dan seperti yang sebelumnya, Salman ditunjukkan seorang ahli ibadah dimana dia akan berguru setelah ia meninggal. Kali ini Salman disuruh berguru kepada seorang laki- laki di Amuria, Romawi. Disana ia bekerja sebagai peternak sapi dan kambing untuk memenuhi hidupnya.

Sebelum ahli ibadah ini meninggal, Salman meminta agar ia ditunjukkan orang yang harus ia ikuti. Dia berkata "Saat ini ada seorang Nabi yang membawa risalah dari Nabi Ibrahim. Dan ia akan hijrah di tempat yang ditumbuhi kurma yang terletak diantara dua bebatuan hitam. Dan jika kamu bisa pergi kesana dan tinggal bersamanya, lakukanlah. Dia mempunyai tanda- tanda yang jelas. Dia tidak menerima sedekah, tapi menerima hadiah. Di pundaknya ada tanda kenabian. Jika kamu melihatnya kamu pasti mengenalnya". Setelah mendengar perkataan pengikut agama itu, suatu hari Salman ikut pada rombongan yang hendak ke jazirah Arab. Ia pun diikutkan dengan imbalan sapi dan kambing miliknya. Namun, ketika sampai di daerah Wadil Qura, mereka berhianat dan menjual Salman ke orang Yahudi. Ia pun tinggal dengan orang yang membelinya, hingga pada suatu hari datang seorang Yahudi Quraidhah yang membeli dan menjadi majikannya. Disana ia bekerja pada kebun kurma hingga Allah mengutus Rasulnya.

Setelah mendengar kedatangan Rasulullah ke daerahnya, ia langsung menemui Rasulullah di Quba dengan membawa sedikit makanan untuk disedekahkan kepada beliau dan para sahabat yang ikut dalam perjalanan itu. Namun, Rasulullah tidak memakan makanan itu dan memberikan kepada sahabat yang lain. Kesokan harinya ia kembali menemui Rasulullah dan memberi makanan sebagai hadiah, Rasulullah memakan makanan itu bersama sahabat. Melihat kejadian itu, Salman berkata dalam hati "inilah salah satu tanda kedua, Rasul tidak menerima sedekah dan menerima hadiah". Beberapa hari kemudian ia kembali menemui Rasulullah ketika beliau berada di pemakaman Baqi` sedang menggiring jenazah. Salman bermaksud melihat tanda kenabian beliau dan Rasulullah mengerti apa yang dinginkan Salman, Rasulullah pun memperlihatkan tanda itu. Melihat itu, Salman merangkul dan mencium beliau kemudian menceritakan kisahnya. Ia pun dimerdekakan dari perbudakan dan jadi Muslim merdeka. Ikut dalam perang Khandaq dan bebrapa peristiwa lainnya.

Salman adalah salah satu saksi kejadian dalam perang Khandaq karena ia yang mengusulkan dibuatnya parit sebagai salah satu siasat perang untuk mengalahkan pasukan Quraisy yang jumlahnya lebih banyak dari pada kaum Muslim. Salma tahu kalau Madinah dikelilingi oleh gunung yang bisa dijadikan dinding perisai pertahanan. Hanya saja ada sudut terbuka yang tidak dikelilingi oleh gunung sehingga bisa dijadikan jalan masuk pasukan musuh ke Madinah dengan mudah. Maka itu, ia mengusulkan strategi perang yang belum pernah digunakan oleh bangsa Arab, yaitu menggali parit (Khandaq) perlindungan sepanjang sudut terbuka. Alhasil, bukan main terkejutnya pasukan musuh ketika mendapati parit terbentang dihadapan mereka. Mereka pun memutuskan untuk berkemah di luar parit. mereka tertahan dalam kemah dan tidak bisa menerobos masuk ke Madinah selama sebulan. Hingga Allah mengirimkan angin topan yang menerbangkan perkemahan mereka dan memorak porandakan tentara mereka. Subahanallah..

Listen to Al- Qur`an

Listen to Quran